Kolik dan gas pada bayi seringkali menjadi masalah yang membuat para orangtua gelisah. Bayi yang mengalami kolik dan gas biasanya akan menangis terus menerus dan sulit untuk ditenangkan. Namun, jangan khawatir karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh praktisi kesehatan untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pijatan perut pada bayi. Pijatan perut dapat membantu mengurangi gas yang terperangkap di perut bayi sehingga dapat meredakan rasa sakit dan tidak nyaman yang dirasakan oleh bayi. Selain itu, pijatan perut juga dapat membantu memperlancar peredaran darah dan pencernaan bayi.
Selain itu, praktisi kesehatan juga biasanya akan memberikan saran kepada para orangtua untuk mengubah pola makan bayi. Hindari memberikan makanan yang dapat menyebabkan gas seperti kacang-kacangan, brokoli, dan makanan berlemak. Selain itu, praktisi kesehatan juga biasanya akan menyarankan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi karena ASI dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kolik dan gas pada bayi.
Selain itu, praktisi kesehatan juga bisa memberikan obat-obatan yang aman untuk mengatasi kolik dan gas pada bayi. Obat-obatan ini biasanya berupa obat tetes yang mengandung simetikon yang dapat membantu mengurangi gas yang terperangkap di perut bayi.
Dalam mengatasi kolik dan gas pada bayi, para orangtua juga perlu memahami bahwa setiap bayi memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap pengobatan. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan praktisi kesehatan sebelum memberikan obat atau melakukan pijatan perut pada bayi.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, diharapkan masalah kolik dan gas pada bayi dapat segera teratasi dan bayi dapat merasa nyaman dan bahagia. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan jika masalah ini terus berlanjut atau semakin parah. Keselamatan dan kesehatan bayi adalah hal yang utama dan harus dijaga dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para orangtua yang sedang mengalami masalah dengan kolik dan gas pada bayi mereka.