Keterlambatan menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan seorang wanita di mana siklus menstruasi berhenti dan kadar hormon menurun. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa keterlambatan menopause dapat meningkatkan risiko terkena asma.

Asma adalah kondisi peradangan kronis pada saluran napas yang menyebabkan sesak napas, batuk, dan kesulitan bernapas. Penyebab pasti asma belum diketahui, namun faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangannya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal “Menopause” menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause setelah usia 50 tahun memiliki risiko asma yang lebih tinggi daripada wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih muda. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen yang terjadi selama menopause, yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan pada saluran napas.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua cenderung memiliki tingkat keparahan asma yang lebih tinggi dan respons terhadap pengobatan yang lebih rendah.

Untuk mengurangi risiko terkena asma pada wanita yang mengalami keterlambatan menopause, penting bagi mereka untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan alergen atau iritan yang dapat memicu serangan asma.

Selain itu, berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan rutin juga penting untuk mendeteksi dini gejala asma dan mengelola kondisi dengan baik. Dengan perawatan yang tepat, wanita yang mengalami keterlambatan menopause dapat mengurangi risiko terkena asma dan meningkatkan kualitas hidup mereka.