Keberlanjutan telah menjadi tren yang semakin populer di berbagai bidang, termasuk dalam dunia kerajinan dan wastra. Keberlanjutan atau sustainability merujuk pada upaya untuk menggunakan sumber daya secara bijaksana agar dapat terus digunakan oleh generasi mendatang.
Dalam dunia kerajinan, keberlanjutan dapat diwujudkan melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dan teknik pembuatan yang tidak merusak lingkungan. Bahan-bahan yang sering digunakan dalam kerajinan seperti kayu, bambu, kain, dan kertas dapat diganti dengan bahan-bahan daur ulang atau bahan organik yang mudah terurai.
Salah satu contoh keberlanjutan dalam kerajinan adalah penggunaan kain daur ulang untuk membuat tas atau dompet. Dengan memanfaatkan kain bekas, kita dapat mengurangi jumlah limbah tekstil yang dihasilkan dan juga mendukung industri daur ulang. Selain itu, teknik pewarnaan alami seperti menggunakan tumbuhan atau buah-buahan juga dapat menjadi pilihan yang ramah lingkungan.
Sementara dalam dunia wastra, keberlanjutan dapat diwujudkan melalui penggunaan bahan-bahan organik dan teknik pewarnaan yang ramah lingkungan. Beberapa brand lokal maupun internasional mulai beralih menggunakan bahan-bahan seperti kapas organik, sutra alami, dan pewarna alami untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Keberlanjutan dalam kerajinan dan wastra bukan hanya tentang penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, tetapi juga tentang menjaga keberlangsungan industri kerajinan dan wastra itu sendiri. Dengan mendukung kerajinan lokal dan produk-produk handmade, kita turut membantu mempertahankan keberlangsungan tradisi dan warisan budaya yang ada.
Dengan adanya tren keberlanjutan dalam dunia kerajinan dan wastra, diharapkan dapat mendorong para pelaku industri untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memperhatikan aspek sosial dalam produksi mereka. Dengan demikian, kita dapat menciptakan industri yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.