Fluorida di air minum telah lama menjadi perdebatan yang hangat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui dampak dari konsumsi fluorida terhadap kesehatan manusia, terutama pada anak-anak. Salah satu dampak yang paling sering dibahas adalah potensi penurunan skor IQ anak akibat paparan fluorida.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di University of Toronto menemukan adanya korelasi antara tingkat fluorida di air minum dan penurunan skor IQ pada anak-anak. Studi tersebut melibatkan lebih dari 500 anak usia 3-12 tahun di Kanada dan menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat fluorida yang tinggi dalam air minum memiliki skor IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat fluorida yang rendah.
Penurunan skor IQ pada anak-anak dapat memiliki dampak yang serius pada perkembangan mereka, termasuk dalam hal kemampuan belajar, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan instansi terkait untuk memperhatikan masalah ini dan memastikan bahwa tingkat fluorida di air minum tetap aman bagi kesehatan anak-anak.
Di Indonesia sendiri, masih banyak daerah yang mengalami masalah terkait dengan tingkat fluorida di air minum. Beberapa daerah bahkan telah dilaporkan memiliki tingkat fluorida yang melebihi batas yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, terutama bagi para orangtua yang memiliki anak-anak.
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko paparan fluorida berlebih pada anak-anak. Salah satunya adalah dengan menyediakan air minum yang aman dan berkualitas bagi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap tingkat fluorida di air minum. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan agar mereka dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan anak-anak dari paparan zat berbahaya seperti fluorida.
Dengan upaya bersama dari pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan masalah fluorida di air minum dapat diminimalkan sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal tanpa harus khawatir akan penurunan skor IQ akibat paparan fluorida. Kesehatan anak adalah investasi masa depan bangsa, oleh karena itu perlindungan terhadap kesehatan merekalah yang harus menjadi prioritas utama.